Rabu, 04 Desember 2013

Sejarah Awal Agama Islam Masuk Ke Tanah Jawa



Sejarah Awal Agama Islam Masuk Ke Tanah Jawa -         

 Jauh sebelum Islam masuk ke daerah tanah Jawa, mayoritas masyasarakat di tanah jawa menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Selain menganut kepercayaan tersebut masyarakat Jawa juga sudah dipengaruhi oleh unsur-unsur budaya Hindu dan Budha yang berasal dari India. Seiring dengan waktu berjalan tidak lama kemudian Islam mulai masuk ke Jawa melewati Gujarat dan Persi dan ada yang berpendapat langsung dibawa oleh orang Arab, terutama pedagang dari timur tengah.

Kedatangan Islam di Jawa dibuktikan dengan ditemukannya batu nisan kubur bernama Fatimah binti Maimun serta makam Maulana Malik Ibrahim. Saluran-saluran Islamisasi yang berkembang ada enam yaitu: perdagangan, perkawinan, tasawuf, pendidikan, kesenian, dan politik. Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah Bagaimanakah proses Islam masuk ke tanah Jawa?, Bagaimana masyarakat Jawa sebelum Islam datang?, Bagaimana peran Wali Songo dan metode pendekatannya?, Dan bagaimana Islam di Jawa paska Wali Songo? Dengan tujuan untuk mengetahui keadaan masyarakat Jawa sebelum Islam datang, peran Wali Songo di tanah Jawa dan metode pendekatannya, serta keadaan Islam di Jawa paska Wali Songo.

Islam Masuk Ke Tanah JawaDi Jawa, Islam masuk melalui pesisir utara Pulau Jawa ditandai dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yang wafat pada tahun 475 Hijriah atau 1082 Masehi di Desa Leran, Kecamatan Manyar, Gresik. Dilihat dari namanya, diperkirakan Fatimah adalah keturunan Hibatullah, salah satu dinasti di Persia. Di samping itu, di Gresik juga ditemukan makam Maulana Malik Ibrahim dari Kasyan (satu tempat di Persia) yang meninggal pada tahun 822 H atau 1419 M. Agak ke pedalaman, di Mojokerto juga ditemukan ratusan kubur Islam kuno. Makam tertua berangka tahun 1374 M. Diperkirakan makam-makam ini ialah makam keluarga istana Majapahit.

1. Masyarakat Jawa Sebelum Islam Datanga. Jawa Pra Hindu-BudhaSituasi kehidupan “religius” masyarakat di Tanah Jawa sebelum datangnya Islam sangatlah heterogen. Kepercayaan import maupun kepercayaan yang asli telah dianut oleh orang Jawa. Sebelum Hindu dan Budha, masyarakat Jawa prasejarah telah memeluk keyakinan yang bercorak animisme dan dinamisme. Pandangan hidup orang Jawa adalah mengarah pada pembentukan kesatuan numinous antara alam nyata, masyarakat, dan alam adikodrati yang dianggap keramat.
Di samping itu, mereka meyakini kekuatan magis keris, tombak, dan senjata lainnya. Benda-benda yang dianggap keramat dan memiliki kekuatan magis ini selanjutnya dipuja, dihormati, dan mendapat perlakuan istimewa.
b. Jawa Masa Hindu-BudhaPengaruh Hindu-Budha dalam masyarakat Jawa bersifat ekspansif, sedangkan budaya Jawa yang menerima pengaruh dan menyerap unsur-unsur Hinduisme-Budhisme setelah melalui proses akulturasi tidak saja berpengaruh pada sistem budaya, tetapi juga berpengaruh terhadap sistem agama.
Sejak awal, budaya Jawa yang dihasilkan pada masa Hindu-Budha bersifat terbuka untuk menerima agama apapun dengan pemahaman bahwa semua agama itu baik, maka sangatlah wajar jika kebudayaan Jawa bersifat sinkretis (bersifat momot atau serba memuat).
Ciri lain dari budaya Jawa pada saat itu adalah sangat bersifat teokratis. Pengkultusan terhadap raja-raja sebagai titisan dewa adalah salah satu buktinya. Dalam hal ini Onghokham menyatakan:
Dalam kerajaan tradisional, agama dijadikan sebagai bentuk legitimasi. Pada jaman Hindu-Budha diperkenalkan konsep dewa-raja atau raja titising dewa. Ini berarti bahwa rakyat harus tunduk pada kedudukan raja untuk mencapai keselamatan dunia akhirat. Agama diintegrasikan ke dalam kepentingan kerajaan/kekuasaan. Kebudayaan berkisar pada raja, tahta dan keraton. Raja dan kehidupan keraton adalah puncak peradaban pada masa itu.
Di pulau Jawa terdapat tiga buah kerajaan masa Hindu Budha, kerajaan-kerajaan itu adalah Taruma, Ho-Ling, dan Kanjuruhan. Di dalam perekonomian dan industri salah satu aktivitas masyarakat adalah bertani dan berdagang dalam proses integrasi bangsa. Dari aspek lain karya seni dan satra juga telah berkembang pesat antara lain seni musik, seni tari, wayang, lawak, dan tari topeng. Semua itu sebagian besar terdokumentasikan pada pahatan-pahatan relief dan candi-candi.

2. Peranan Wali Songo dan Metode PendekatannyaEra Wali Songo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Wali Songo adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa peranan Wali Songo sangat besar dalam mendirikan kerajaan Islam di Jawa.
Di Pulau Jawa, penyebaran agama Islam dilakukan oleh Walisongo (9 wali). Wali ialah orang yang sudah mencapai tingkatan tertentu dalam mendekatkan diri kepada Allah. Para wali ini dekat dengan kalangan istana. Merekalah orang yang memberikan pengesahan atas sah tidaknya seseorang naik tahta. Mereka juga adalah penasihat sultan.
Karena dekat dengan kalangan istana, mereka kemudian diberi gelar sunan atau susuhunan (yang dijunjung tinggi). Kesembilan wali tersebut adalah sebagai berikut:
    Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim). Inilah wali yang pertama datang ke Jawa pada abad ke-13 dan menyiarkan Islam di sekitar Gresik. Dimakamkan di Gresik, Jawa Timur.
    Sunan Ampel (Raden Rahmat). Menyiarkan Islam di Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Beliau merupakan perancang pembangunan Masjid Demak.
    Sunan Drajad (Syarifudin). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan agama di sekitar Surabaya. Seorang sunan yang sangat berjiwa sosial.
    Sunan Bonang (Makdum Ibrahim). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan Islam di Tuban, Lasem, dan Rembang. Sunan yang sangat bijaksana.
    Sunan Kalijaga (Raden Mas Said/Jaka Said). Murid Sunan Bonang. Menyiarkan Islam di Jawa Tengah. Seorang pemimpin, pujangga, dan filosof. Menyiarkan agama dengan cara menyesuaikan dengan lingkungan setempat.
    Sunan Giri (Raden Paku). Menyiarkan Islam di Jawa dan luar Jawa, yaitu Madura, Bawean, Nusa Tenggara, dan Maluku. Menyiarkan agama dengan metode bermain.
    Sunan Kudus (Jafar Sodiq). Menyiarkan Islam di Kudus, Jawa Tengah. Seorang ahli seni bangunan. Hasilnya ialah Masjid dan Menara Kudus.
    Sunan Muria (Raden Umar Said). Menyiarkan Islam di lereng Gunung Muria, terletak antara Jepara dan Kudus, Jawa Tengah. Sangat dekat dengan rakyat jelata.
    Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah). Menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Seorang pemimpin berjiwa besar.
Salah satu cara penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh para Wali tersebut ialah dengan cara mendakwah. Penyebaran Islam melalui dakwah ini berjalan dengan cara para ulama mendatangi masyarakat (sebagai objek dakwah), dengan menggunakan pendekatan sosial budaya. Pola ini memakai bentuk akulturasi, yaitu menggunakan jenis budaya setempat yang dialiri dengan ajaran Islam di dalamnya. Di samping itu, para ulama ini juga mendirikan pesantren-pesantren sebagai sarana pendidikan Islam.

3. Islam Di Jawa Paska Wali SongoSetelah para Wali menyebarkan ajaran Islam di pulau Jawa, kepercayaan animisme dan dinamisme serta budaya Hindu-Budha sedikit demi sedikit berubah atau termasuki oleh nilai-nilai Islam. Hal ini membuat masyarakat kagum atas nilai-nilai Islam yang begitu besar manfa’atnya dalam kehidupan sehari-hari sehingga membuat mereka langsung bisa menerima ajaran Islam. Dari sini derajat orang-orang miskin mulai terangkat yang pada awalnya tertindas oleh para penguasa kerajaan. Islam sangat berkembang luas sampai ke pelosok desa setelah para Wali berhasil mendidik murid-muridnya. Salah satu generasi yang meneruskan perjuangan para Wali sampai Islam tersebar ke pelosok desa adalah Jaka Tingkir. Islam di Jawa yang paling menonjol setelah perjuangan para Wali songo adalah perpaduan adat Jawa dengan nilai-nilai Islam, salah satu diantaranya adalah tradisi Wayang Kulit.
Menyelisik Sejarah Masuknya Islam ke IndonesiaSetidaknya, ada enam pendapat tentang masuknya Islam ke Indonesia.
Pertama, Islam yang masuk dan berkembang di Indonesia berasal dari Jazirah Arab atau bahkan dari Makkah pada abad ke-7 M, pada abad pertama Hijriah. Pendapat ini adalah pendapat Hamka, salah seorang tokoh yang pernah dimiliki Muhammadiyah dan mantan ketua MUI periode 1977-1981. Hamka yang sebenarnya bernama Haji Abdul Malik bin Abdil Karim mendasarkan pendapatnya ini pada fakta bahwa mazhab yang berkembang di Indonesia adalah mazhab Syafi’i.
Menurutnya, mazhab Syafi’i berkembang sekaligus dianut oleh penduduk di sekitar Makkah. Selain itu, yang tidak boleh diabaikan adalah fakta menarik lainnya bahwa orang-orang Arab sudah berlayar mencapai Cina pada abad ke-7 M dalam rangka berdagang. Hamka percaya, dalam perjalanan inilah, mereka singgah di kepulauan Nusantara saat itu.
Kedua, Islam dibawa dan disebarkan di Indonesia oleh orang-orang Cina. Mereka bermazhab Hanafi. Pendapat ini disimpulkan oleh salah seorang pegawai Belanda pada masa pemerintahan kolonial Belanda dulu.
Sebelum Indonesia merdeka, orang-orang Belanda pernah menguasai hampir seluas Indonesia sekarang sebelum ditaklukkan oleh tentara Jepang pada 1942. Tepatnya pada 1928, Poortman memulai penelitiannya terhadap naskah Babad Tanah Jawi dan Serat Kanda.
Tidak berhenti di situ, ia melanjutkan penelitiannya terhadap naskah-naskah kuno Cina yang tersimpan di klenteng-klenteng Cina di Cirebon dan Semarang. Ia pun sempat mencari naskah-naskah kuno di sebuah klenteng di Batavia, Jakarta dulu.
Hasil penelitiannya itu disimpan dengan keterangan Uitsluiten voor Dienstgebruik ten Kantore, yang berarti “Sangat Rahasia Hanya Boleh Digunakan di Kantor”. Sekarang disimpan di Gedung Arsip Negara Belanda di Den Haap, Belanda.
Pada 1962, terbit buku Pongkinangolngolan Sinambela Gelar Tuanku Rao yang ditulis Mangaradja Onggang Parlindungan. Dalam buku ini dilampirkan juga naskah-naskah kuno Cina yang pernah diteliti oleh Poortman.
Ketiga, Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari Gujarat pada abad ke-12 M. Islam dibawa dan disebarkan oleh pedagang-pedagang Gujarat yang singgah di kepulauan Nusantara. Mereka menempuh jalur perdagangan yang sudah terbentuk antara India dan Nusantara.
Pendapat ketiga ini adalah pemdapat Snouck Hurgronje, seorang penasehat di bidang bahasa-bahasa Timur dan hukum Islam untuk pemerintah kolonial Belanda. Ia mengambil pendapat ini dari Pijnapel, seorang pakar dari Universitas Leiden, Belanda, yang sering meneliti artefak-artefak peninggalan Islam di Indonesia.
Pendapat Pijnapel ini juga dibenarkan oleh J.P. Moquette yang pernah meneliti bentuk nisan kuburan-kuburan raja-raja Pasai, kuburan Sultan Malik Ash-Shalih. Nisan kuburan Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Jawa Timur, juga ditelitinya. Dan ternyata sangat mirip dengan bentuk nisan-nisan kuburan yang ada di Cambay, Gujarat.
Rupanya, pendapat Moquette yang memperkuat pendapat Pijnapel dan Hurgronje disanggah oleh S.Q. Fatimi. Pendapat Fatimi adalah nisan-nisan kuburan yang ada di Aceh dan Gresik justru lebih mirip dengan bentuk nisan-nisan kuburan yang ada di Benggala, sekitar Bangladesh sekarang.
Lebih jauh lagi, Fatimi percaya, pengaruh-pengaruh Islam di Benggala itu banyak ditemui dalam Islam yang berkembang di Nusantara dulu. Oleh karena itu, Islam yang ada di Indonesia ini sebenarnya berasal dari Bangladesh. Pendapat ini adalah pendapat keempat.
Pendapat Moquette juga disanggah oleh G.E. Marrison. Marrison malah yakin, bahwa Islam yang datang ke Indonesia berasal dari Pantai Coromandel, India Selatan. Alasannya, pada abad ke-13 M, Gujarat masih menjadi sebuah kerajaan Himdu, sedang di Pantai Coromandel Islam telah berkembang. Marrison juga berpendapat, para pembawa dan penyebar Islam yang pertama ke Indonesia adalah para Sufi India.
Mereka menyebarkan Islam di Indonesia dengan pendekatan tasawwuf pada akhir abad ke-13 M. Waktu itu, masih terhitung belum lama dari peristiwa penyerbuan Baghdad oleh orang-orang Mongol.
Penyerbuan yang dimaksud memaksa banyak Sufi keluar dari zawiyah-zawiyah mereka dan melakukan pengembaraan ke luar wilayah Bani Abbasiyah, seperti ke ujung Persia atau bahkan ke India.
Sebelum Marrison mengemukakan pendapatnya, T.W. Arnold telah meyakini bahwa Islam di Indonesia juga dibawa atau berasal dari Pantai Coromandel dan Malabar, India. Karena itu, banyak yang beranggapan bahwa Marrison memperkuat pendapat Arnold itu.
Setelah kelima pendapat itu, Hoesein Djajaningrat mengemukakan pendapat keenam tentang masuknya Islam di Indonesia. Djajaningrat dikenal sebagai orang Indonesia pertama yang mempertahankan disertasi di Universitas Leiden, Belanda, pada 1913. Disertasinya itu berjudulCritische Beschouwing van de Sadjarah Banten (Pandangan Kritis mengenai Sejarah Banten).
Menurutnya, Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari Persia. Djajaningrat beralasan, peringatan 10 Muharram atau hari Asyura sebagai hari kematian Husein bin Ali bin Abi Thalib yang ada di Indonesia berasal dari perayaan kaum Syiah di Persia. Peringatan 10 Muharram itu lebih dikenal sebagai perayaan Hari Karbala.
Djajaningrat juga yakin dengan pendapat ini, karena keberadaan pengaruh bahasa Persia di beberapa tempat di Indonesia. Selain itu, keberadaan Syeikh Siti Jenar dan Hamzah Fansuri dalam sejarah Indonesia menandakan adanya pengaruh ajaran wihdatul wujud Al-Hallaj, seorang Sufi ekstrim yang berasal dari Persia.
Dapat terlihat bahwa perbedaan pendapat itu terjadi karena dasar-dasar berpikir yang dipakai dalam membangun pendapat. Pijnapel, Hurgronje, Marrison, Moquette, Fatimi lebih mempercayai bukti-bukti kongret yang masih bisa diyakini secara pasti, bukan perkiraan.
Karena itu, pendapat-pendapat mereka lebih logis, meskipun bisa menuntut mereka untuk percaya bahwa Islam pertama kali berkembang di Indonesia pada sekitar abad ke-13 M, lebih belakangan ketimbang agama Hindu dan Buddha.
Berbeda dari pendapat Residen Poortman. Meski berdasarkan catatan-catatan Cina yang tersimpan bertahun-tahun, masih ada kemungkinan salah tafsir atas pernyataan-pernyataan tertulis yang ada di di dalamnya. Dan juga: masih besar kemungkinan adanya manipulasi data tanpa sepengetahuan para pembaca.
Pendapat Hamka bahkan lebih mudah lagi untuk terjerumus ke dalam bentuk syak yang belum tentu bisa dibuktikan kebenarannya. Pendapatnya berdasarkan perkiraan-perkiraan pribadi. Pendapatnya tidak ditunjang oleh data sejarah yang kongkret. Sangat kecil kemungkinan pendapatnya untuk benar.
Demikian pula, kiranya, dengan pendapat Djajaningrat. Bisa jadi persamaan-persamaan yang dikemukakan dalam pendapatnya itu hanya kebetulan-kebetulan yang mirip pada objek.
Akan tetapi, hampir setiap pendapat itu memiliki konsekuensi. Jika seseorang memercayainya suatu pendapat dari pendapat-pendapat itu, maka, bagaimana pun, ia mesti menerima konsekuensi-konsekuensi yang ada.
Seperti jika percaya pendapat bahwa Islam dibawa masuk dari Persia, sedikit banyaknya, akan membuat kita berpikir, para penyebar Islam pertama kali di Nusantara adalah orang-orang Syiah.
Dan karena itu, Syiah adalah bentuk akidah pertama yang diterima di Indonesia. Baru setelah itu Islam Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang berkembang.
Apabila kita memercayai Islam yang masuk di Indonesia berasal dari Jazirah Arab pada abad ke-7 M, berarti orang-orang di Nusantara telah mengenal dakwah Islam sejak masa para sahabat masih hidup.
Artinya, ketika para tabi’in ramai-ramai menuntut ilmu agama pada para sahabat Nabi, segelintir orang di Nusantara juga telah mengenal Islam yang sama pada waktu itu. Hanya jarak yang memisahkan mereka.
Demikian pula, jika kita menerima pendapat bahwa Islam berasal dari Pantai Coromandel, India Selatan. Jika pendapat ini yang kita terima, maka bisa dipastikan para pemeluk pemula Islam di Indonesia adalah orang-orang yang berakidah dengan akidah Sufi atau setidaknya mengenal Islam lewat kacamata tasawwuf.

Sumber :
1. http://bukuorangmuslim.blogspot.com/2012/11/sejarah-awal-agama-islam-masuk-ke-tanah.html?

diposkan oleh : Mitha gusemi



zx=9e167c2fe5809bd9

Segudang Masalah Akibat Sampah

Kian lama, jumlah penduduk di bumi ini terus meningkat. Negara-negara berpenduduk banyak umumnya berada disekitar  Benua Asia. Berikut ini adalah uraian beberapa masalah yang ditimbulkan akibat sampah :
1. Tingginya Produksi Sampah
Tingginya jumlah penduduk berkorelasi positif dengan jumlah sampah yang diproduksi. Sampah timbul akibat aktivitas dan pemenuhan kebutuhan manusia. Sampah sendiri merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah (wastes) juga sering diistilahkan sebagai sesuatu yang tidak digunakan, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Berdasarkan jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sampah padat, sampah cair, dan sampah dalam bentuk gas (fume, smoke). Berdasarkan zat kimia yang dikandungnya sampah dikelompokkan menjadi sampah anorganik dan sampah organik.       Sumber munculnya sampah beragam. Sejauh ini, dapat ditengarai bahwa sampah biasa berasal dari pemukiman (domestic wastes), tempat umum, perkantoran, jalan raya, kawasan industri, lahan pertanian, dan area penambangan.
2. Budaya Buang Sampah Sembarangan
Kehidupan masyarakat tradisional tidak terlalu banyak berpengaruh terhadap meningkatnya volume sampah. Artinya, meskipun sampah yang dihasilkan tetap ada, tetapi jenis
sampah yang ada lebih dominan bersifat organik. Hal ini terjadi karena masyarakat belum banyak dipengaruhi oleh sentuhan dunia industri. Pada tingkatan tertentu; cara, kebiasaan, atau budaya buang sampah sembarangan pada masyarakat tradisional masih dapat dimaklumi. Namun apabila budaya tersebut diterapkan pada kehidupan teknologi tinggi atau kehidupan yang banyak tergantung pada produk dunia industri, akan berakibat buruk. Efek buruk dari perbuatan demikian akan mempengaruhi kesehatan, kenyamanan, kepuasan warga yang umumnya menyenangi keindahan, kerapiaan, dan ketertiban.
3. Produksi Emisi Karbon (C)
Sadar akan sampah yang tidak henti dan terus muncul maka berbagai cara untuk mengurangi sebaran sampah organik maupun sampah non-organik pun terus dilakukan. Berbagai proses penanganan sampah yang dilakukan berujung pada upaya penghancuran berikutnya yang tidak dapat dilakukan oleh alam, yaitu dengan cara membakar sampah. Oleh karena alasan kepraktisan dan kemudahan dalam proses pembakaran sampah, berbagai mesin pembakar sampah, incinerator, dan big garbage-burner sering digunakan di beberapa daerah. Belum lagi tumpukan sampah yang melapuk sendirinya karena proses biokimiawi ketika proses pelapukan terjadi (dekomposisi). Zat polutan yang mengudara akibat proses dekomposisi maupun pembakaran secara sengaja untuk menghancurkan sampah menyebabkan penebalan gas karbon di lapisan atmosfir, yang mengakibatkan efek rumah kaca (green house effect). Terjadinya efek rumah kaca dalam jangka waktu yang panjang dapat membawa malapetaka pada kehidupan alam semesta, khususnya umat manusia.
4. Perubahan Iklim
Pembakaran sampah menimbulkan polusi sepanjang waktu, membuat lapisan di atmosfer yang sangat kuat menyerap radiasi inframerah. Radiasi infranerah merupakan pemantulan panas dari sinar matahari yang bila terus tertahan akan menyebabkan bumi lebih panas sehingga terjadi pemanasan global. Akibatnya, keseimbangan bumi terganggu.
Pemanasan global (global warming) juga menyebabkan terjadinya perubahan iklim (climate change), gejala el nino, dan gejala la nina. Peningkatan curah hujan lebih dari biasanya menunjukkan suatu gejala alam yang perlu diwaspadai. Hal ini terjadi setelah uap air diatas permukaan laut terus bertambah luas dan volumenya terus membesar. Perbedaan tekanan udara di beberapa wilayah yang disebabkan oleh panas maupun dingin yang berbeda jauh menjadi prinsip terjadinya aliran angin kencang, berupa badai, topan, atau angin ribut.
5. Lahan Resapan Air berkurang
Perkembangan kehidupan yang terus berlangsung menuntut terjadinya perubahan penggunaan lahan daratan yang terus meluas. Perluasan lahan untuk pemukiman penduduk menyebabkan berkurangnya lahan terbuka hijau yang semula berfungsi untuk meresapkan air hujan. Perumahan yang didirikan beserta bangunan lain berupa prasarana jalan (aspal, semen, paving blok, dan konblok) serta saluran air merupakan bidang kedap yang tidak dapat meresapkan air.
Selain itu kehadiran lumut di permukaan tanah, ternyata menghalangi peresapan air hujan ke dalam tanah. Pada dasarnya, upaya peresapan air hujan ke dalam tanah bertujuan untuk memelihara kelembapan tanah di bawah bangunan. Tujuan lainnya yaitu menambah cadangan air tanah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air bagi kehidupan dan berbagai keperluan air domestik, seperti untuk sanitasi dan kebutuhan rumah tangga yang lain. Fenomena keamblesan atau penurunan permukaan tanah dan intrusi air laut di wilayah pantai serta berkurangnya sumber air tanah dan keretakan bangunan menunjukkan berkurangnya air yang diresapkan dibandingkan air yang disedot atau diambil dari dalam tanah.
6. Banjir dan Kekeringan
Banjir selalu terjadi di beberapa daerah rawan banjir ketika musim hujan. Jika curah hujan kecil, mungkin air dapat meresap ke dalam tanah dan bermanfaat untuk memelihara kelembapan tanah. Namun, ketika curah hujan yang turun begitu besarnya, air yang tidak meresap atau limpasan (aliran) permukaaan terbuang melalui saluran drainase dan sungai. Bila limpasan permukaan tidak tertampung oleh saluran-saluran tersebut, air akan meluap membanjiri kawasan yang lebih rendah.
Jika banjir terjadi pada musim hujan, pada musim kemarau selalu saja mendatangkan kekeringan. Air hujan yang tidak meresap ke dalam tanah terbuang menjadi banjir, dapat mengurangi kesempatan untuk menambah cadangan air tanah. Pada saat musim kemarau tiba, di mana curah hujan semakin rendah, simpanan air tanah terus berkurang oleh penguapan dan pemakaian air yang terus bertambah. Penyedotan air tanah yang tidak diimbangi dengan penambahan kembali melalui upaya peresapan air, lama kelamaan akan menyebabkan kelembapan tanah berkurang dan akan menyebabakan tanah menjadi retak ketika musim kemarau  datang. Tanaman perdu dan semak pun tidak mau tumbuh karena suplai air sebagai sumber kehidupan terhenti. Lebih dari itu, sumber air bersih untuk kebutuhan manusia juga menjadi sulit.

sumber  : http://yuliakurniasih30.wordpress.com/2012/06/23/segudang-masalah-akibat-sampah/
diposkan oleh : intan kharisma

Tips Agar Laptop Tidak Cepat Rusak



  • Cara Menggunakan Laptop :

Gunakan Laptop seperlunya atau saat memang dibutuhkan. Penggunaan Laptop tidak bisa disamakan dengan komputer biasa (PC) terutama dalam hal daya tahan pada pemakaian terus-menerus apalagi untuk ngeGame.

Hindari penggunaan Cover Laptop atau Pelindung Keyboard dan jangan menggunakan laptop pada alas yang empuk atau yang tidak rata, misal ; Karpet kasar, busa, selimut, kasur, bantal, guling, dsb. karena dapat mengganggu sirkulasi udara di bawah laptop.

Jangan menggunakan laptop dengan dipangku karena saat dipangku, lubang sirkulasi udara biasanya berada tepat di atas paha (tersumbat).

Jauhkan Laptop dari Air (Cairan), Medan Listrik atau Medan Magnet kuat atau Medan Elektromagnetik kuat seperti Speaker dengan magnet besar yang terbuka, transformator, transmitter RF daya besar, dsb

Cari posisi yang datar, rata, aman, stabil, dan jauhi Getaran, Hentakan, dan Benturan apalagi pukulan karena dapat merusak harddisk.

Jangan memindahkan laptop atau notebook saat menyala. Kalaupun terdesak, pindahkan laptop dengan hati-hati tanpa hentakan dan benturan.

Hindari penggunaan Laptop tanpa Baterai (hanya charger) dalam waktu lama. Kondisi ini sangat berbahaya kalau tiba-tiba listrik mati tanpa ada UPS. Selain itu kondisi tanpa baterai akan memperberat kerja rangkaian stabilisator di dalam laptop karena desipasi daya pada rangkaian ini menjadi lebih besar dari pada menggunakan baterai.

Hindari penggunaan Eksternal Cooling Fan dengan catu daya mengambil dari USB Laptop karena pada beberapa kasus justru memberatkan Laptop. Gunakan Catu Daya tersendiri untuk Eksternal Cooling Fan.

Hindari penggunaan Eksternal Device secara berlebihan. Misalnya menggunakan USB Modem, Printer, Wireless Mouse, CD-ROOM, Flashdisk, Microphone, Speaker Eksternal (Headphone), LCD Proyektor dan aktif secara bersamaan.

Hindari melakukan ketukan terlalu keras pada mouse pad. Beberapa merk laptop menempatkan harddisk tepat di bawah mouse pad sehingga ketukan keras dapat mengganggu kinerja harddisk. Sebaiknya gunakan saja Mouse.

Selalu Non-aktifkan atau Matikan (Disable) Device yang tidak digunakan. Misal, apabila kita selalu menggunakan Internet Modem, maka sebaiknya matikan atau non-aktifkan Wi-Fi Adapter.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
  • Cara Membawa Laptop :

Pastikan Laptop atau Notebook dalam kondisi Mati atau Shutdown.

Gunakan Tas khusus Laptop standar yang dilengkapi spon tebal dan penahan goncangan/getaran.

Cara Merawat dan Tips Perawatan Laptop selanjutnya adalah, Jangan memasukkan laptop ke dalam tas sesaat setelah dipakai lama (kondisi panas). Biarkan sebentar laptop supaya dingin. Untuk mempercepat pendinginan Anda bisa mengipasinya atau meniupnya, itupun kalau Anda mau…

Pastikan Tas yang Anda gunakan Kuat dan tidak putus pengaitnya. Apalagi jika membawanya sambil berkendara.

Menjauhlah dari Medan Listrik atau Magnet Magnet kuat.

Hindari tindakan yang membahayakan diri Anda atau Laptop Anda saat membawanya seperti ; berlari, menari, melompat-lompat, jingkrak-jingkrak, guling-guling, jungkir balik, berkelahi, main air, hujan-hujanan, ngebut dan ugal-ugalan saat berkendara, dsb.

Jangan sampai terjatuh apalagi saat di luar Tas.

Jangan dibanting…

Jangan dilempar…

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

  • Cara Menyimpan dan Merawat Laptop :

Simpan di Tempat yang Bersih, Sejuk dan Kering jauh dari Debu dan jangkauan anak-anak atau orang usil.

Jangan menyimpan laptop terlalu lama tanpa pernah dihidupkan sama sekali. Usahakan sesekali laptop dihidupkan beberapa puluh menit untuk menghangatkan komponen-komponen di dalam laptop terutama saat musim penghujan atau udara lembab.

Cara Merawat dan Tips Perawatan Laptop atau Notebook selanjutnya adalah Bersihkan Laptop dengan kain Lap Halus. Gunakan kuas cat halus untuk posisi sulit seperti sela-sela keyboard. Untuk noda membandel pada LCD dapat digunakan kain halus yang sedikit dibasahi alkohol 70%. Jangan dicuci !!…

Jauhkan dari Lalu-lintas atau sarang serangga atau binatang usil seperti ; tikus, kecoa, rayap, semut, cicak, spiderman, dsb.

Jauhkan dari Medan Listrik dan Medan Magnet kuat.

Jangan menaruh benda-benda berat dan berbahaya di atas laptop seperti : buku tebal (tumpukan buku), kopi, teh, susu, es cendol, dsb.

Jangan menyimpan/menaruh Laptop di tempat yang membahayakan posisi laptop, seperti ; di dekat , ruang bermain anak, di dapur, dekat kompor, dekat kamar mandi, di bawah kasur, di bawah bantal, di atas kursi, meja makan, di lantai (karena bisa keinjak), dsb.

Semoga Bermanfaat..   


sumber : http://forum.viva.co.id/hardware/854721-tips-agar-laptop-tidak-cepat-rusak.html
diposkan oleh : Mitha gusemi






Cara Merawat Komputer Agar Tidak Cepat Rusak



Cara Merawat Komputer Agar Tidak Cepat Rusak

Komputer bukanlah barang yang langka di zaman yang serba canggih ini. Mulai dari rumah, kantor, sekolah, rumah sakit, dsb pasti memiliki komputer. Berbagai fasilitas yang dimiliki oleh komputer sangatlah dibutuhkan saat ini, karena dapat membantu manusia dalam bekerja dan tanpa disadari ini membuat kita menjadi ketergantungan.


Perhatian khusus apa yang dimaksud? komputer tetaplah sebuah barang yang bisa rusak baik sementara maupun rusak total. Sudah pasti ini akan merugikan karena anda harus mengeluarkan biaya untuk memperbaikinya atau bahkan membeli yang baru.


Cara Merawat Komputer Agar Tidak Cepat Rusak


Bagaimana cara supaya komputer anda tidak mudah rusak? ternyata tak perlu repot-repot dalam merawatnya cukup perhatikan hal-hal kecil yang sering kita sepelekan. Apa sajakah itu? Mari kita simak..

Cara Merawat Komputer Agar Tidak Cepat Rusak.

1. Jangan Biarkan Komputer/Laptop Terlalu Panas

Pasti kita sebagai pengguna merasa tidak nyaman bila komputer/laptop yang digunakan mulai panas dan terkadang panasnya berlebihan. Selain itu bila terlalu panas komponen elektronik pada umumnya tidak bekerja dengan baik.


Apa penyebab meningkatnya panas tersebut? bisa saja hal tersebut disebabkan karena ventilasi tersumbat kotoran/debu. Panas dari dalam laptop harus disalurkan dengan baik, fungsi ventilasi adalah sebagai tempat keluarnya panas.


Jika ventilasinya tersumbat kotoran/debu tentu saja akan menimbulkan panas berlebih pada komputer/laptop anda, jadi sebaiknya anda sering-sering mengecek keadaan ventilasi komputer/laptop anda. Bukan hanya dari ventilasi saja, suhu ruangan juga berpengaruh.


Suhu ruangan yang panas akan membuat komputer/laptop ikut panas. Lebih baik anda menaruh komputer diruangan yang ada pendingin ruangannya, atau untuk laptop bisa anda pasang  cooling pad. Selain itu, perhatikan media anda menaruh laptop. Jangan menaruh laptop di tempat yang tidak mengalirkan panas contohnya kasur.


2. Jaga Kebersihannya


Segala sesuatu butuh perawatan, terlebih komputer/laptop. Jika tidak terjaga kebersihannya pasti akan cepat rusak. Gunakan lap kain yang lembut dan kering untuk membersihkan layar monitor, bersihkan dengan perlahan jangan terlalu ditekan agar layar tidak tergores. Tak hanya monitor, yang lainnya juga harus dibersihkan.


Jauhkan komputer/laptop dari makanan dan minuman karena dikhawatirkan sisa-sisa makanan yang terjatuh di atasnya membuat komputer/laptop menjadi kotor. Terlebih lagi jika ada minuman yang tumpah, itu dapat merusak komputer/laptop anda.


3. Jangan Asal Mematikan Komputer


Hard disk anda bermasalah? mungkin penyebabnya adalah anda sering mematikan komputer/laptop anda langsung dari tombol power, padahal anda seharusnya mematikannya dengan benar.


Jangan sekali-sekali mematikan dengan cara seperti itu, kecuali kalau memang benar-benar terdesak. Kenapa begitu? karena kalau anda terus-menerus memakai cara tersebut akan muncul  bad sector. 


Bad Sector  adalah istilah umum yang artinya kerusakan pada hard disk, ada 2 jenisBad Sector yaitu kesalahan fisik/mekanik dan kesalahan software. Mengapa bisa muncul bad sector?


Kemungkinan head sedang berada di tengah piringan hard disk, dan saat komputer dimatikan jarum head bisa saja menyentuh piringan yang berputar, dan bila tergores maka munculah  bad sector.


4. Gunakan Stabilizer atau UPS


Jika anda menggunakan listrik langsung sebaiknya anda menggunakan stabilizer atau UPS. Tak ada yang menjamin listrik di tempat anda menggunakan komputer tetap nyala. Untuk mengantisipasi matinya listrik stabilizer dan UPS. Stabilizer seperti yang kita ketahui adalah untuk menstabilkan listrik, sedangkan UPS lebih berguna untuk memberikan proteksi pada data-data anda.


Setelah kita telaah ternyata  Cara Merawat Komputer Agar Tidak Cepat Rusaksangatlah mudah. Asal tidak teledor pasti komputer/laptop akan awet dan tidak mengeluarkan biaya banyak untuk memperbaikinya. Semoga bermanfaat!
diposkan oleh : Mitha gusemi





Pengertian Awan, macam-macam awan, dan proses terbentuknya awan, itulah yang akan menjadi 3 point utama dalam postingan kali ini yang bertemakan tentang awan.Langsung saja ya...

Awan
A.PENGERTIAN AWAN
Awan adalah sekumpulan tetesan air/kristal es di dalam atmosfer yang terjadi karena pengembunan/pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah melampaui keadaan jenuh.

B.PROSES TERBENTUKNYA AWAN
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, terbentuklah awan. Peluapan ini boleh berlaku dengan cara :
  • Apabila udara panas, lebih banyak uap terkadung di dalam udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
  • Apabila awan telah terbentuk, titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarikan bumi menariknya ke bawah. Hinggalah sampai satu peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah. Hingalah sampai satu peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
  • Namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan lenyaplah awan itu. Inilah yang menyebabkan awan itu selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan.

C.KLASIFIKASI AWAN
Pada tahun 1894, Komisi Cuaca Internasional membagi bentuk awan menjadi 4 kelompok utama, yaitu awan tinggi, awan sedang, awan rendah, dan awan dengan perkembangan vertikal.

1.Kelompok Awan Tinggi
Pada kawasan tropis, awan ini terletak di ketinggian 6-18 km, pada kawasan iklim sedang awan ini terletak pada ketinggian 5-13 km, sedangkan di kawasan kutub terletak pada 3-8 km.
Awan yang tergolong ke dalam awan tinggi adalah :

a.Awan Sirrus (Ci)

Awan Sirrus
  • Awan ini halus, dan berstruktur seperti serat dan bentuknya mirip bulu burung.Awan ini juga sering tersusun seperti pita yang melengkung di langit, sehingga seakan-akan tampak bertemu pada satu atau dua titik horizon
  • Awan ini tidak menimbulkan hujan.
  • Awan ini terdiri daripada halbor air yang terjadi disebabkan suhu terlalu dingin pada atmosfer.
  • Awan Sirus ini ditiupkan angin timuran yang bergelora. Awan ini berwarna putih dengan pinggiran tidak jelas.

b.Awan Sirostratus (Ci-St)

Awan Sirostratus
  • Bentuknya seperti kelembu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah, bisa juga terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur.
  • Awan ini juga menimbulkan hallo(lingkaran yang bulat) yang mengelilingi matahari dan bulan yang biasanya terjadi di musim kemarau.

c.Awan Sirokumulus(Ci-Cu)

Awan Sirokumulus
Awan ini bentuknya seperti terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es sehingga bentuknya seperti sekelompok domba dan sering menimbulkan bayangan.

2.Kelompok Awan Sedang
Pada kawasan tropis awan ini terletak di ketinggian 2-8 km, pada kawasan iklim sedang terletak di ketinggian 2-7 km, sedangkan pada kawasan kutub terletak di ketinggian 2-4 km.
Yang termasuk dalam awan sedang antara lain :

a.Awan Altokumulus(A-Cu)

Awan Altokumulus

  • Awan ini kecil-kecil, tapi jumlahnya banyak
  • Awan Altokumulus berwarna kelabu atau putih dilihat pada waktu senja.
  • Biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal. Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga tampak saling bergandengan.
  • Tiap-Tiap elemen nampak jelas tersisih aantara satu sama lain dengan warna keputihan dan kelabu yang membedakannya dengan Sirokumulus.

b.Awan Altostratus(A-St)

Awan Altostratus

  • Awan Altostratus berwarna kekelabuan dan meliputi hampir keseluruhan langit.
  • Awan ini menghasilkan hujan apabila cukup tebal.
  • Awan-awan di atas terbentuk pada waktu senja dan malam hari dan menghilang apabila matahari terbit di awal pagi.

3.Kelompok Awan Rendah
Awan ini terletak pada ketinggian kurang dari 3 km, yang tergolong ke dalam awan rendah antara lain :

a.Awan Stratokumulus(St-Cu)

Awan Stratokumulus

  • Awan ini berbentuk seperti bola-bola yang seringg menutupi daerah seluruh langit, sehingga tampak seperti gelombang.
  • Lapisan awan ini tipis dan tidak menghasilkan hujan.
  • Awan ini berwarna kelabu/putih yang terjadi pada petang dan senja apabila atmosfer stabil.

b.Awan Stratus(St)

Awan Stratus

  • Awan ini cukup rendah dan sangat luaas. Tingginya di bawah 2000 m.
  • Lapisannya melebar seperti kabut dan berlapis.

c.Awan Nimbostratus(Ni-St)

Awan Nimbostratus

  • Bentuknya tidak menentu ddengan pinggir compang-camping.
  • Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan gerimis.
  • Awan ini berwarna putih gelap yang penyebarannyaa di langit cukup luas.

4.Kelompok Awan Dengan Perkembangan Vertikal
Awan ini terletak antara 500-1500 m, yang tergolong dalam awan dengan perkembangan vertikal antara lain :

a.Awan Kumulus(Cu)
Awan Kumulus

  • Merupakan awan tebal dengan puncak yang agak tinggi. Terlihat gumpalan putih atau cahaya kelabu yang terlihat seperti bola kapas mengambang, awan ini berbentuk garis besar yang tajam dan dasar yang datar.
  • Dasar ketinggian awan ini umumnya 1000 m dan lebaar 1 km.

b.Awan Kumulonimbus(Cu-Ni)

Awan Kumulonimbus

  • Berwarna putih/gelap.
  • Terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki dan puncaknya punya ketinggian lebih dari 3500 kaki. Awan ini menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur.
  • Awan ini berhubungan erat dengan hujan deras, petir, tornado, dan badai.

Sedangkan berdasarkan bentuknya, Awan terbagi menjadi 3 yaitu :
  • Kumulus, yaitu aawan yang bentuknyaa bergumpal-gumpal dan dasarnya horizontal.
  • Stratus, yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehinga menutupi langit secara merata.
  • Sirrus, yaitu awan yang berbentuk halus dan berserat seperti bulu ayam. Awan ini tidak dapat menimbulkan hujan.


Nah demikianlah postingan kali ini, semoga dapatt bermanfaat bagi sobat semua. Terimakasih telah berkunjung ke softilmu.blogspot.com (blog sederhana yang berbagi ilmu pengetahuan. Terus mampir ya sob, jangan lupa bagi jempol sama komentarnya. 
sumber : http://softilmu.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-macam-macam-awan.html
diposkan oleh : intan kharisma

Sepak bola

Sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia.[1][2][3][4] Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis.
Secara umum, hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya diijinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak gol paling banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti, tergantung dari format penyelenggaraan kejuaraan.[5]
Peraturan pertandingan secara umum diperbarui setiap tahunnya oleh induk organisasi sepak bola internasional (FIFA), yang juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun sekali.[6]

Sejarah

Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina.[7] Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil.[7] Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari[8]. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.[8]
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari.[7] Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365.[7] Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola.[7] Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah.[7] Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut.[8] Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer).[8] Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola.[7] Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia.[7] Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara.[7]

Posisi pemain


Penjaga gawang dalam sepak bola.
Pada dasarnya, satu tim sepak bola terdiri dari 1 orang penjaga gawang, 2-4 orang pemain bertahan, (fullbacks), 2-4 orang pemain tengah, dan 1-4 orang penyerang.[9] Penjaga gawang adalah satu-satunya pemain yang boleh menggunakan tangan untuk melindungi gawang dari serangan lawan.[9] Umumnya, penjaga gawang mengenakan pakaian yang berbeda dengan pemain lainnya.[9] Pemain bertahan memiliki tugas utama untuk menghentikan serangan lawan.[9] Pemain tengah biasanya terdiri dari pemain tengah penyerang yang bermain dekat dengan penyerang dan pemain tengah bertahan yang bermain dekat dengan pemain bertahan.[9] Penyerang memiliki tugas utama untuk mencetak gol ke gawang lawan.[9]
Posisi dasar pemain dapat mengalami modifikasi menjadi berbagai pola atau taktik permainan.[10] Beberapa pola pemain yang sering digunakan dalam berbagai kejuaraan adalah 4-4-2 (paling sering digunakan), 3-4-2-1 (kekuatan terletak di bagian tengah lapangan), serta 4-3-3 (formasi klasik dari tahun 1970-an yang sering digunakan oleh sistem total football Belanda dan Jerman Barat ).[10]

Aturan


Lapangan sepak bola.

Lapangan permainan

Untuk pertandingan internasional dewasa, lapangan sepak bola internasional yang digunakan memiliki panjang yang berkisar antara 100-120 meter dan lebar 65-75 meter.[11] Di bagian tengah kedua ujung lapangan, terdapat area gawang yang berupa persegi empat berukuran dengan lebar 7.32 meter dan tinggi 2.44 meter.[11] Di bagian depan dari gawang terdapat area pinalti yang berjarak 16.5 meter dari gawang.[11] Area ini merupakan batas kiper boleh menangkap bola dengan tangan dan menentukan kapan sebuah pelanggaran mendapatkan hadiah tendangan pinalti atau tidak.[11]

Lama permainan

Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit di antara kedua babak.[11] Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti.[11] Wasit dapat menentukan berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang hilang akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan, ataupun penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time atau stoppage time.[11]
Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor akhir pertandingan, sedangkan gol dari adu penalti hanya menentukan apabila suatu tim dapat melaju ke pertandingan selanjutnya ataupun tidak (tidak mempengaruhi skor akhir).[11] Pada akhir tahun 1990-an, International Football Association Board (IFAB) memberlakukan sistem gol emas (golden gol) atau gol perak (silver gol) untuk menyelesaikan pertandingan.[11] Dalam sistem gol emas, tim yang pertama kali mencetak gol saat perpanjangan waktu berlangsung akan menjadi pemenang, sedangkan dalam gol perak, tim yang memimpin pada akhir babak perpanjangan waktu pertama akan keluar sebagai pemenang.[11] Kedua sistem tersebut tidak lagi digunakan oleh IFAB.[11]

Pelanggaran


Wasit sedang memberikan kartu kuning.
Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka wasit dapat memberikan peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah.[12] Pertandingan akan dihentikan dan wasit menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar kemudian mencatat namanya di dalam buku.[12] Kartu kuning merupakan peringatan atas pelanggaran seperti bersikap tidak sportif, secara terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda memulai kembali pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau lemparan ke dalam.[12] Pemain yang menerima dua kartu kuning akan mendapatkan kartu merah dan keluar dari pertandingan.[12]
Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari pertandingan tanpa bisa digantikan dengan pemain lainnya.[12] Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar kartu merah adalah pelanggaran berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera parah pada lawan, meludah, melakukan kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol, menyentuh bola dengan tangan untuk mencegah gol bagi semua pemain kecuali penjaga gawang , dan menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang, pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang melakukan hands ball di luar kotak penalti .[12]

Wasit dan petugas pertandingan

Dalam pertandingan profesional, terdapat 4 petugas yang memimpin jalannya pertandingan, yaitu wasit, 2 hakim garis, dan seorang petugas di pinggir tengah lapangan.[13] Wasit memiliki peluit yang menandakan apakah saat berhenti atau memulai memainkan bola.[13] Dia juga bertugas memberikan hukuman dan peringatan atas pelanggaran yang terjadi di lapangan.[13] Masing-masing penjaga garis bertanggung jawab mengawasi setengah bagian dari lapangan.[13] Mereka membawa bendera dengan warna terang untuk menandakan adanya pelanggaran, bola keluar, ataupun offside.[13] Biasanya mereka akan bergerak mengikuti posisi pemain belakang terakhir.[13]
Petugas terakhir memiliki tugas untuk mencatat semua waktu yang sempat terhenti selama pertandingan berlangsung dan memberikan info mengenai tambahan waktu di akhir setiap babak.[13] Petugas ini juga bertugas memeriksa pergantian pemain dan menjadi penghubung antara manajer tim dengan wasit.[13] Dalam beberapa pertandingan, teknologi penggunaan video atau penggunaan orang kelima untuk menentukan ketepatan keputusan wasit mulai digunakan.[13] Misalnya yang menentukan apakah suatu bola telah melewati garis atau apakah seorang pemain berada dalam keadaan offside ketika mencetak gol.[13]

Kejuaraan Internasional


Permainan sepak bola wanita.
Kejuaraan sepak bola internasional terbesar ialah Piala Dunia yang diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Football Association (FIFA).[14] Piala Dunia diadakan setiap empat tahun sekali dan dimulai di Uruguay pada tahun 1930.[14] Pencetus ide tersebut adalah Jules Rimet, seorang pengacara dan pengusaha Perancis yang terinspirasi setelah menonton Olimpiade Paris tahun 1924.[14]
Kompetisi international tertua di dunia adalah Copa America yang mempertandingkan tim-tim dalam wilayah Amerika Selatan setiap dua tahun sekali.[15] Copa America pertama kali diadakan tahun 1916 dan diikuti oleh 10 negara yang akhirnya membentuk The South American Football Confederation (Conmebol).[15] Untuk wilayah Amerika Utara, The Confederation of North, Central American and Caribbean Association Football (CONCACAF) menyelenggarakan kompetisi internasional setiap empat tahun sekali yang disebut Piala Emas CONCACAF.[16] Di kawasan Asia, termasuk Australia dan Timor Leste negara-negara yang tergabung dalam Asian Football Confederation (AFC), mengadakan kompetisi internasional pertama tingkat Asia pada tahun 1956 di Hongkong yang disebut Piala Asia.[17] Pada tahun 1960, kompetisi tingkat regional Eropa diadakan untuk pertama kalinya dengan nama European Nations' Cup yang kemudian disebut sebagai UEFA European Championship (Piala Eropa atau EURO).[14] Di wilayah Oseania (meliputi Selandia Baru, dan berbagai Kepulauan Pasifik), kompetisi international setiap dua tahun dimulai sejak tahun 1996 disebut Piala Oseania.[18] Untuk wilayah Afrika, kompetisi Piala Afrika mulai diadakan sejak 1957 di Khartoum.[19]

Sepak bola di Indonesia

Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan pimpinan Soeratin Sosrosoegondo.[20] Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.[20] Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan.[21] Sebagai bentuk dukungan terhadap kebangkitan "Sepakbola Kebangsaan", Paku Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang membuat persepakbolaan Indonesia semakin gencar.[21]
Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan pengembangan organisasi dan kompetisi.[21] Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw.[21] Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir.[21] Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23).[21]

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola

diposkan oleh : intan kharisma